Seperti yang mungkin Anda ketahui akhir-akhir ini, ancaman keamanan siber seperti cryptojacking dan ransomware telah menjadi semakin lazim, menyebabkan kerugian finansial yang signifikan dan membahayakan keamanan data. Meskipun kedua jenis serangan ini mengkhawatirkan, namun dampak dan konsekuensinya berbeda. Pada artikel ini, kami akan membahas perbedaan antara cryptojacking dan ransomware, dan memberikan kiat-kiat yang dapat ditindaklanjuti untuk melindungi diri Anda dari jenis-jenis ancaman siber ini.

Cryptojacking
Cryptojacking, juga dikenal sebagai cryptomining berbahaya, adalah jenis serangan siber yang melibatkan penggunaan daya pemrosesan komputer secara tidak sah untuk menambang mata uang kripto. Secara sederhana, ini adalah bentuk pencurian di mana penyerang membajak komputer atau perangkat korban dan menggunakan sumber dayanya untuk menambang mata uang kripto tanpa sepengetahuan atau persetujuan korban.
Bagaimana cara kerja cryptojacking
Cryptojacking biasanya melibatkan penggunaan malware atau skrip yang dirancang untuk berjalan di latar belakang komputer atau perangkat korban. Skrip atau malware ini dapat disuntikkan ke dalam komputer korban dengan berbagai cara, seperti melalui email phishing, unduhan berbahaya, atau situs web yang disusupi.
Setelah malware atau skrip terinstal di komputer korban, malware mulai berjalan di latar belakang dan menggunakan kekuatan pemrosesan komputer untuk menambang mata uang kripto. Proses ini dapat menyebabkan komputer korban melambat atau bahkan macet, dan juga dapat menyebabkan tagihan energi yang lebih tinggi.
Dalam beberapa kasus, serangan cryptojacking bisa sangat canggih, dengan penyerang menggunakan teknik-teknik canggih untuk menghindari deteksi dan mempertahankan kontrol atas komputer korban untuk waktu yang lama. Sebagai contoh, beberapa malware cryptojacking dapat mendeteksi ketika korban menggunakan komputer mereka dan berhenti menambang agar tidak terdeteksi.
Contoh-contoh serangan cryptojacking
Serangan Cryptojacking telah menjadi semakin umum dalam beberapa tahun terakhir, dengan penyerang yang menargetkan berbagai macam korban, mulai dari individu hingga organisasi besar.
Salah satu contoh serangan cryptojacking yang terkenal adalah serangan terhadap infrastruktur cloud Tesla pada tahun 2018. Para peretas dapat memperoleh akses ke konsol Kubernetes Tesla dan menyebarkan malware peretasan kripto pada server perusahaan. Serangan ini mengakibatkan peningkatan yang signifikan pada tagihan komputasi awan Tesla dan menyebabkan penghentian sementara klaster Kubernetes perusahaan.
Contoh lain dari serangan cryptojacking adalah serangan terhadap situs web streaming video populer, Showtime, pada tahun 2017. Situs web Showtime ditemukan menjalankan skrip cryptojacking yang menggunakan komputer pengunjung untuk menambang mata uang kripto tanpa sepengetahuan atau persetujuan mereka.
Risiko dan Konsekuensi
Risiko dan potensi konsekuensi dari cryptojacking dapat bervariasi, tergantung pada sifat dan tingkat keparahan serangan. Beberapa potensi risiko dan konsekuensi dari cryptojacking meliputi:
- Kinerja komputer lebih lambat: Serangan Cryptojacking dapat menyebabkan komputer korban melambat atau bahkan macet, sehingga sulit atau tidak mungkin untuk digunakan.
- Tagihan energi yang meningkat: Menambang mata uang kripto membutuhkan daya komputasi yang besar, yang dapat menyebabkan tagihan listrik yang lebih tinggi bagi para korban.
- Risiko keamanan: Malware Cryptojacking dapat digunakan untuk mencuri informasi sensitif dari korban, seperti informasi login, nomor kartu kredit, dan data pribadi.
- Kerusakan reputasi: Jika korbannya adalah sebuah perusahaan atau organisasi, serangan cryptojacking dapat merusak reputasi mereka dan menyebabkan hilangnya kepercayaan pelanggan.
- Kerugian finansial: Dalam beberapa kasus, serangan cryptojacking dapat mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan, seperti pada kasus serangan Tesla yang telah disebutkan sebelumnya.
Baca Lebih Lanjut Mengungkap Cryptojacking: Bagaimana Penjahat Dunia Maya Mengeksploitasi Perangkat Anda untuk Mendapatkan Keuntungan
Ransomware
Setelah penjelasan singkat mengenai cryptojacking, mari kita lanjutkan ke jenis yang kedua. Ransomware adalah jenis perangkat lunak berbahaya yang mengenkripsi file korban atau mengunci komputer mereka, sehingga tidak dapat diakses oleh korban. Penyerang kemudian meminta pembayaran, biasanya dalam bentuk mata uang kripto, sebagai imbalan atas kunci dekripsi atau untuk membuka kunci komputer korban.
Bagaimana ransomware bekerja
Ransomware biasanya masuk ke komputer korban melalui email phishing, unduhan berbahaya, atau dengan mengeksploitasi kerentanan pada perangkat lunak komputer korban. Setelah ransomware terinstal di komputer korban, ransomware mulai mengenkripsi file korban atau mengunci korban dari komputer mereka.
Penyerang kemudian meminta pembayaran dari korban, biasanya dalam bentuk mata uang kripto, sebagai imbalan atas kunci dekripsi atau untuk membuka kunci komputer korban. Penyerang dapat mengancam untuk menghapus file korban atau mempublikasikan informasi sensitif jika tebusan tidak dibayarkan dalam jangka waktu tertentu.
Contoh serangan ransomware
Serangan Ransomware telah menjadi semakin umum dalam beberapa tahun terakhir, dengan penyerang menargetkan berbagai korban, dari individu hingga organisasi besar.
Salah satu contoh serangan ransomware yang terkenal adalah serangan WannaCry pada tahun 2017. Serangan ini menargetkan komputer yang menjalankan sistem operasi Microsoft Windows dan mengenkripsi file korban, dan meminta pembayaran dalam bentuk bitcoin untuk mendapatkan kunci dekripsi. Serangan ini mempengaruhi lebih dari 200.000 komputer di 150 negara dan menyebabkan kerugian miliaran dolar.
Contoh lain dari serangan ransomware adalah serangan terhadap kota Baltimore pada tahun 2019. Serangan tersebut mengunci sistem komputer kota, termasuk email dan sistem pembayaran, dan meminta pembayaran dalam bentuk bitcoin untuk mendapatkan kunci dekripsi. Serangan tersebut mengakibatkan kerugian sekitar $18 juta untuk kerusakan dan upaya pemulihan.
Risiko dan konsekuensi dari ransomware
Risiko dan potensi konsekuensi dari ransomware dapat bervariasi, tergantung pada sifat dan tingkat keparahan serangan. Beberapa potensi risiko dan konsekuensi dari ransomware meliputi:
- Hilangnya data: Serangan ransomware dapat mengakibatkan hilangnya data dan file penting yang dienkripsi dan tidak dapat diakses tanpa kunci dekripsi.
- Kerugian finansial: Serangan Ransomware dapat mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan, seperti pada kasus serangan Baltimore yang telah disebutkan sebelumnya.
- Kerusakan reputasi: Jika korbannya adalah sebuah perusahaan atau organisasi, serangan ransomware dapat merusak reputasi mereka dan menyebabkan hilangnya kepercayaan pelanggan.
- Risiko keamanan: Membayar uang tebusan mungkin tidak menjamin kembalinya data korban dengan aman atau membuka kunci komputer mereka, dan mungkin juga mendorong penyerang untuk terus menargetkan korban.
- Konsekuensi hukum dan peraturan: Beberapa industri, seperti layanan kesehatan dan keuangan, tunduk pada undang-undang perlindungan data yang ketat dan mungkin menghadapi konsekuensi hukum dan peraturan jika data hilang atau dikompromikan dalam serangan ransomware.
Baca Lebih Lanjut Apa itu Ransomware
Mana yang Harus Lebih Anda Khawatirkan?
Jadi, mana yang harus kita beri perhatian lebih? Apapun jawabannya, menilai risiko cryptojacking dan ransomware dapat menjadi proses yang kompleks yang membutuhkan pertimbangan yang cermat dari beberapa faktor. Berikut ini beberapa faktor yang harus Anda pertimbangkan ketika mengevaluasi risiko setiap jenis serangan:
Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
- Dampak Finansial: Serangan Cryptojacking dapat menyebabkan kerugian finansial dalam bentuk peningkatan tagihan listrik dan penurunan kinerja komputer, tetapi kerugian ini biasanya kecil dibandingkan dengan biaya serangan ransomware. Serangan Ransomware dapat mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan karena pembayaran tebusan dan hilangnya produktivitas.
- Keamanan Data: Baik serangan cryptojacking maupun ransomware dapat menimbulkan risiko pada keamanan data, tetapi serangan ransomware biasanya lebih mengkhawatirkan. Serangan Ransomware dapat mengakibatkan hilangnya file-file penting, yang dapat berakibat fatal bagi individu dan organisasi. Sebaliknya, serangan cryptojacking biasanya tidak menyebabkan kehilangan data.
- Kesulitan Deteksi: Serangan cryptojacking bisa jadi sulit untuk dideteksi, karena sering kali melibatkan penggunaan program perangkat lunak yang sah yang telah dimodifikasi untuk menyertakan fungsionalitas cryptojacking. Serangan Ransomware juga sulit dideteksi, tetapi ada beberapa langkah yang dapat diambil oleh individu dan organisasi untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko serangan ini.
- Motivasi Penyerang: Memahami motivasi penyerang juga dapat membantu Anda menilai risiko serangan cryptojacking dan ransomware. Dalam banyak kasus, penyerang termotivasi oleh keuntungan finansial. Akan tetapi, serangan ransomware juga dapat digunakan untuk tujuan spionase atau sabotase, yang dapat menimbulkan konsekuensi yang signifikan bagi individu dan organisasi.
Mengevaluasi Dampak Potensial
Ketika mengevaluasi potensi dampak dari serangan cryptojacking atau ransomware, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan. Ini termasuk:
- Kekritisan Data: Kekritisan data merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan ketika menilai potensi dampak serangan siber. Jika Anda atau organisasi Anda sangat bergantung pada file atau data tertentu, serangan ransomware bisa sangat menghancurkan.
- Waktu Pemulihan: Waktu pemulihan juga merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan saat mengevaluasi potensi dampak serangan siber. Waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan diri dari serangan cryptojacking atau ransomware bisa sangat bervariasi, tergantung pada cakupan dan tingkat keparahan serangan.
- Konsekuensi Hukum dan Peraturan: Serangan siber juga dapat menimbulkan konsekuensi hukum dan peraturan, terutama jika data pribadi atau data sensitif disusupi. Konsekuensi ini dapat menjadi signifikan dan dapat mencakup hukuman finansial, kehilangan izin usaha, dan kerusakan reputasi.
Tips Perlindungan
Melindungi diri Anda dari serangan cryptojacking dan ransomware membutuhkan pendekatan proaktif. Berikut ini beberapa tips untuk membantu Anda mengurangi risiko menjadi korban serangan jenis ini:
- Gunakan Perangkat Lunak Antivirus: Perangkat lunak antivirus dapat membantu mendeteksi dan mencegah pemasangan malware di komputer Anda. Pastikan untuk selalu memperbarui perangkat lunak antivirus Anda untuk memastikan perangkat lunak tersebut dapat mendeteksi ancaman terbaru.
- Selalu Perbarui Perangkat Lunak: Menjaga perangkat lunak Anda tetap mutakhir dapat membantu mencegah penyerang mengeksploitasi kerentanan dalam sistem Anda. Pastikan untuk memperbarui sistem operasi, aplikasi, dan perangkat lunak lainnya secara teratur.
- Gunakan Kata Sandi yang Kuat: Menggunakan kata sandi yang kuat dan mengubahnya secara teratur dapat membantu mencegah penyerang mendapatkan akses ke komputer atau jaringan Anda.
- Mencadangkan Data Penting: Mencadangkan data penting sangat penting untuk melindungi dari serangan ransomware. Pastikan untuk mencadangkan data Anda secara teratur dan menyimpan cadangan di lokasi yang aman.
- Edukasi Diri Anda dan Karyawan Anda: Pendidikan adalah kunci untuk mencegah serangan siber. Pastikan untuk mengedukasi diri sendiri dan karyawan Anda tentang risiko email phishing dan taktik rekayasa sosial lainnya.
Kesimpulan
Sudah cukup jelas dari penjelasan di atas bahwa serangan cryptojacking dan ransomware memberikan risiko yang serius bagi individu dan organisasi. Walaupun dampak finansial dari cryptojacking mungkin tidak separah ransomware, penting untuk diperhatikan bahwa kedua jenis serangan ini dapat membahayakan keamanan data dan memiliki konsekuensi hukum dan peraturan. Penting bagi individu dan organisasi untuk tetap waspada dan proaktif dalam upaya mereka melindungi diri dari jenis-jenis ancaman siber ini. Dengan demikian, mereka dapat melindungi data, keuangan, dan reputasi mereka, serta memastikan bahwa mereka siap untuk merespons jika terjadi serangan.