Keracunan ARP vs Keracunan DNS: Sebuah Perbandingan

Serangan siber telah menjadi semakin canggih dan lazim akhir-akhir ini. Di antara serangan-serangan ini, serangan man-in-the-middle seperti ARP dan DNS poisoning telah menjadi ancaman umum bagi konsumen dan bisnis. Serangan ARP dan DNS poisoning digunakan untuk mencuri informasi sensitif, seperti informasi login, nomor kartu kredit, dan data pribadi.

Keracunan ARP vs Keracunan DNS

Pada artikel ini, kita akan membandingkan dan membedakan kedua jenis serangan ini untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang persamaan, perbedaan, dan cara terbaik untuk melindungi diri dari mereka.

Keracunan ARP

Keracunan ARP, juga dikenal sebagai ARP Spoofing atau ARP Cache Poisoning, adalah jenis serangan siber yang melibatkan pengubahan cache ARP (Address Resolution Protocol) dari perangkat target untuk mengalihkan lalu lintas jaringan ke tujuan yang berbahaya. Serangan ARP Poisoning dapat terjadi pada jaringan lokal, seperti LAN (Local Area Network), atau dalam skala yang lebih besar, seperti WAN (Wide Area Network).

Protokol ARP digunakan untuk memetakan alamat IP ke alamat fisik (MAC). Dalam Keracunan ARP, penyerang memanipulasi cache ARP perangkat target dengan mengirimkan paket ARP palsu untuk mengaitkan alamat MAC penyerang dengan alamat IP perangkat lain di jaringan. Akibatnya, perangkat target mengirimkan trafiknya ke mesin penyerang, mengira bahwa ia berkomunikasi dengan perangkat yang dituju.

Serangan Keracunan ARP dapat berakibat fatal. Seorang penyerang dapat mencegat informasi sensitif, seperti kredensial login, pesan email, dan transaksi keuangan, dengan mengalihkan lalu lintas jaringan ke tujuan yang berbahaya. Hal ini juga dapat mengakibatkan hal-hal berikut:

  • Penurunan kinerja jaringan karena tingginya volume lalu lintas yang tidak perlu.
  • Waktu henti jaringan karena membanjirnya tabel ARP.
  • Pelanggaran keamanan yang menyebabkan pencurian dan kehilangan data.

Ada beberapa teknik yang digunakan untuk Keracunan ARP, termasuk:

Keracunan DNS

Keracunan DNS, juga dikenal sebagai Spoofing DNS atau Keracunan Cache DNS, adalah jenis serangan siber yang melibatkan pengubahan cache DNS (Domain Name System) perangkat target untuk mengarahkan lalu lintas jaringan ke tujuan yang berbahaya. Serangan DNS Poisoning dapat terjadi pada jaringan lokal, seperti LAN (Local Area Network), atau dalam skala yang lebih besar, seperti WAN (Wide Area Network).

Protokol DNS digunakan untuk menerjemahkan nama domain yang dapat dibaca manusia menjadi alamat IP yang dapat dimengerti komputer. Pada DNS Poisoning, penyerang memanipulasi cache DNS perangkat target dengan mengirimkan respons DNS palsu untuk mengaitkan alamat IP penyerang dengan nama domain situs web lain di jaringan. Akibatnya, perangkat target mengirimkan trafiknya ke mesin penyerang, mengira bahwa perangkat tersebut berkomunikasi dengan situs web yang dituju.

Serangan DNS Poisoning bisa berakibat fatal. Seorang penyerang dapat mencegat informasi sensitif, seperti kredensial login, pesan email, dan transaksi keuangan, dengan mengalihkan lalu lintas jaringan ke tujuan yang berbahaya. Hal ini juga dapat mengakibatkan hal-hal berikut:

  • Penurunan kinerja jaringan karena tingginya volume lalu lintas yang tidak perlu.
  • Waktu henti jaringan karena membanjirnya tabel DNS.
  • Pelanggaran keamanan yang menyebabkan pencurian dan kehilangan data.

Berbicara mengenai teknik, di antaranya adalah:

  • Keracunan Cache DNS: Pada jenis serangan ini, penyerang mengirimkan respons DNS palsu ke server DNS untuk menyisipkan entri palsu ke dalam cache DNS server.
  • Pemalsuan DNS (DNS Spoofing): Pada jenis serangan ini, penyerang mengirimkan respons DNS palsu ke perangkat target untuk memanipulasi cache DNS-nya dan mengalihkan trafik ke tujuan yang berbahaya.
  • DNS Pharming: Pada jenis serangan ini, penyerang memanipulasi server DNS atau berkas host pengguna untuk mengarahkan lalu lintas ke situs web palsu.

Perbedaan Antara Keracunan ARP dan DNS

Keracunan ARP dan Keracunan DNS adalah dua jenis serangan siber yang berbeda yang mengeksploitasi kerentanan yang berbeda dalam infrastruktur jaringan. Berikut ini sebagian perbedaan utama di antara keduanya:

Perbandingan cara kerja serangan ARP dan DNS Poisoning

Serangan ARP Poisoning memanipulasi cache ARP (Address Resolution Protocol) dari sebuah perangkat untuk mengaitkan alamat MAC penyerang dengan alamat IP perangkat lain di jaringan. Hal ini memungkinkan penyerang untuk mencegat lalu lintas jaringan dan mengarahkannya ke tujuan yang berbahaya. Serangan ARP Poisoning dapat dieksekusi dengan mengirimkan pesan ARP palsu ke perangkat target, atau dengan membanjiri jaringan dengan pesan ARP untuk membanjiri cache ARP.

Sebaliknya, serangan DNS Poisoning mengeksploitasi kerentanan pada cache DNS perangkat atau server DNS untuk mengarahkan lalu lintas jaringan ke tujuan yang berbahaya. Penyerang dapat memodifikasi cache DNS pada perangkat korban atau mencegat dan memodifikasi respons DNS yang dikirim dari server DNS ke perangkat korban. Serangan DNS Poisoning juga dapat dilakukan dengan memalsukan respons DNS, di mana penyerang mengirimkan respons DNS palsu ke perangkat korban, sehingga perangkat tersebut dialihkan ke tujuan yang berbahaya.

Perbedaan dalam vektor dan target serangan

Serangan ARP Poisoning biasanya diluncurkan pada jaringan lokal, seperti LAN dan jaringan Wi-Fi. Penyerang harus memiliki akses langsung ke jaringan perangkat target untuk melakukan serangan. Hal ini membuat serangan ARP Poisoning lebih sulit untuk dieksekusi dari jarak jauh, karena penyerang harus secara fisik berada di jaringan yang sama dengan korban.

Sebaliknya, serangan DNS Poisoning dapat diluncurkan dari jarak jauh dan tidak terbatas pada jaringan lokal. Penyerang dapat menargetkan perangkat apa pun yang menggunakan DNS, termasuk komputer desktop, laptop, ponsel pintar, dan server. Serangan DNS Poisoning juga dapat dieksekusi dalam skala yang lebih besar dengan menargetkan server DNS, yang memungkinkan penyerang untuk mengalihkan lalu lintas untuk beberapa perangkat.

Perbedaan konsekuensi dari Keracunan ARP dan DNS

Serangan ARP Poisoning dapat menyebabkan gangguan jaringan yang parah dan menurunkan kinerja jaringan, yang menyebabkan hilangnya produktivitas dan pendapatan. Namun, biasanya tidak mengakibatkan pencurian atau kehilangan data. Dalam beberapa kasus, serangan ARP Poisoning dapat digunakan sebagai batu loncatan untuk meluncurkan serangan yang lebih canggih, seperti serangan Man-in-the-Middle.

Sebaliknya, serangan DNS Poisoning dapat mengakibatkan pelanggaran data yang serius, yang mengarah pada kerusakan finansial dan reputasi organisasi korban. Penyerang dapat mengarahkan lalu lintas ke situs web phishing, mencuri data sensitif, atau menyebarkan malware untuk membahayakan jaringan korban. Serangan DNS Poisoning juga dapat digunakan untuk meluncurkan serangan DDoS, di mana penyerang membanjiri jaringan korban dengan trafik dari berbagai sumber, yang menyebabkan downtime jaringan.

Perbedaan dalam teknik pencegahan dan mitigasi

Organisasi dapat melindungi dari serangan ARP Poisoning dengan menerapkan segmentasi jaringan, membatasi akses ke jaringan, dan menggunakan enkripsi untuk melindungi data sensitif saat transit. Mereka juga dapat menggunakan alat deteksi ARP spoofing untuk mendeteksi dan memblokir serangan ARP Poisoning.

Serangan DNS Poisoning dapat dicegah dengan mengimplementasikan DNSSEC, yang menyediakan autentikasi dan integritas pada data DNS. Organisasi juga harus menggunakan firewall dan sistem deteksi intrusi untuk mendeteksi dan memblokir lalu lintas berbahaya, dan melakukan pemindaian kerentanan secara teratur untuk mengidentifikasi dan mengatasi potensi kerentanan dalam infrastruktur jaringan mereka. Serangan DNS Poisoning juga dapat dimitigasi dengan menggunakan solusi keamanan berbasis DNS, seperti firewall DNS dan alat pemantauan DNS, yang dapat mendeteksi dan memblokir aktivitas DNS yang berbahaya.

Untuk membuatnya lebih mudah dipahami, periksa tabel di bawah ini!

PerbedaanKeracunan ARPKeracunan DNS
Metode seranganMemanipulasi cache ARP untuk mengaitkan MAC penyerang dengan IP korbanMemanfaatkan cache DNS untuk mengalihkan lalu lintas jaringan
Lokasi seranganJaringan lokal, LAN, jaringan Wi-FiDapat diluncurkan dari jarak jauh, tidak terbatas pada jaringan lokal
TargetPerangkat di jaringan yang samaPerangkat apa pun yang menggunakan DNS, termasuk desktop, laptop, ponsel cerdas, server
KonsekuensiGangguan jaringan yang parah, kinerja jaringan menurunPelanggaran data yang serius, kerusakan finansial dan reputasi
Pencegahan dan mitigasiSegmentasi jaringan, pembatasan akses, enkripsi, deteksi spoofing ARPDNSSEC, firewall, sistem deteksi intrusi, pemindaian kerentanan

Kesamaan Antara Keracunan ARP dan DNS

Terlepas dari perbedaan dalam cara mereka beroperasi, serangan ARP Poisoning dan DNS Poisoning memiliki beberapa kesamaan. Berikut ini sebagian kesamaan utama di antara keduanya:

Kesamaan dalam bagaimana serangan ARP dan DNS Poisoning dapat dilakukan

Serangan ARP dan DNS Poisoning dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang serupa, seperti spoofing dan serangan man-in-the-middle. Spoofing melibatkan peniruan perangkat atau server tepercaya untuk mengelabui korban agar memberikan informasi sensitif atau mengarahkan lalu lintas ke tujuan yang berbahaya. Serangan man-in-the-middle melibatkan penyadapan lalu lintas jaringan dan mengarahkannya ke tujuan yang berbahaya.

Kesamaan dalam risiko dan konsekuensi ARP dan Keracunan DNS

Serangan ARP dan DNS Poisoning dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi organisasi korban. Dalam kedua kasus tersebut, penyerang dapat mencegat data sensitif, mencuri kredensial, dan mengarahkan lalu lintas ke tujuan jahat. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan finansial dan reputasi, hilangnya produktivitas, dan tanggung jawab hukum.

Kesamaan dalam teknik pencegahan dan mitigasi

Teknik pencegahan dan mitigasi untuk serangan ARP dan DNS Poisoning memiliki beberapa kesamaan. Kedua jenis serangan ini dapat dicegah dengan menerapkan enkripsi untuk melindungi data sensitif saat transit, menggunakan firewall dan sistem deteksi intrusi untuk mendeteksi dan memblokir lalu lintas berbahaya, dan melakukan pemindaian kerentanan secara teratur untuk mengidentifikasi dan mengatasi potensi kerentanan dalam infrastruktur jaringan.

Kesimpulan

Keracunan ARP dan Keracunan DNS adalah dua jenis serangan siber yang berbeda yang mengeksploitasi kerentanan yang berbeda dalam infrastruktur jaringan. Meskipun keduanya memiliki beberapa kesamaan dalam hal risiko dan konsekuensi yang ditimbulkannya, ada juga perbedaan yang signifikan dalam cara kerjanya, vektor dan target serangan, serta potensi konsekuensi dari serangan yang berhasil.

%d